About

Faktor Penyebab Telur Burung Kenari Tidak Menetas



Telur Burung Kenari akan kita bahas pada kesempatan kali ini, sebagai bahan pelajaran para peternak burung kenari yang kebingungan dalam mencari tahu kenapa kok bisa telur burung kenari tidak menetas, padahal terlihat setiap hari juga di kerumuni burung kenari betina dan jantan sebagai burung indukan. Memang dari hasil pencarian, terdapat banyak sekali hal-hal yang menyebabkan telur tersebut tidak menetas. Tidak butuh waktu singkat jika Anda mau mempelajari ternak burung kenari, Ok tp tidak ada salahnya mencoba, sekarang kita simak beberapa faktor penyebab telur burung kenari tidak menetas, cekidot gan...



Faktor Penyebab Telur Burung Kenari Tidak Menetas Solusi
Proses kawin burung kenari : untuk mengetahui salah satu penyebab gagalnya telur kenari untuk menetas adalah dari proses kawinnya. Secara alami burung kenari betina dapat mengeluarkan telur walau tidak ada proses kawin atau pembuahan dari induk jantan, jadi jika ingin mendapatkan bibit dari telurnya maka dibutuhkan proses kawin.

Hormon burung kenari jantan dan betina : saat proses kawin terjadi secara baik namun telur kenari gagal menetas setelah masa pengeraman 14 hari atau telur terlihat kosong setelah di cek pada usia pengeraman lebih dari 5 hari maka salah satu kemungkinannya adalah kurang matang/siapnya hormon indukannya. 

Jika selama ini beberapa penghobiis hanya mengacu kepada faktor jantan saja yang berperan terhadap hasil pembuahan sel telur dalam tubuh betina maka ternyata faktor betina juga berperan dalam menghasilkan keturunan. Dalam hal ini perlu diingat bahwa kondisi birahi pada burung kenari tidak dapat disamakan atau menjadi patokan bahwa burung tersebut juga mempunyai hormon yang baik dan subur.

Suhu telur burung kenari : sering dijumpai bahwa bibit/piyik kenari yang sudah terbentuk di dalam telur tidak dapat menetas setelah masa 14 hari pengeraman. Salah satu penyebabnya adalah karena suhu yang terlalu panas dan terlalu dingin. Jika telur yang sedang dierami oleh indukannya mendapat intensitas sinar matahari langsung dalam waktu yang lama maka biasanya kondisi telur akan mengalami dehidrasi. Begitu pula sebaliknya jika suhu terlalu dingin dan telur kurang mendapatkan kehangatan yang baik maka biasanya proses pembentukan bibit tidak akan berlangsung dengan baik.

Psikologi: kondisi stress pada indukan yang mengeram telur juga turut memicu keberhasilan telur tersebut menetas. Saat indukan stress maka dia akan mempunyai kecenderungan untuk meninggalkan sarang pengeraman (tidak mengeram) dan dapat berperilaku yang tidak wajar, misalnya perilaku hiperaktif karena over birahi, terdapat kutu di sarang pengeraman atau kondisi tempat ternak yang kurang kondusif.

Penyakit burung kenari : sudah sewajarnya jika burung kenari yang sedang terinfeksi penyakit akan mengalami penurunan stamina dan nafsu makan. Selain itu burung kenari yang terkena penyakit saat mengeram dalam beberapa kasus akan malas mengerami telur-telurnya walau dalam beberapa kasus indukan yang terkena penyakit jika tak tertangani secara baik dapat mati dengan kondisi mengerami telur-telurnya. Hal lainnya adalah jika penyakit tersebut menyerang burung kenari indukan sebelum proses kawin maka biasanya akan berhubungan dengan daya tetas telur yang tidak bisa maksimal, begitu pula jika penyakit hinggap pada burung kenari indukan setelah proses kawin.

Kondisi/stamina burung kenari : kondisi burung yang terlalu capek akibat terlalu terforsir untuk kawin atau kontes bisa jadi malah menimbulkan masalah baru, beberapa hal ditengarai terjadinya egg binding dapat dipicu karena kondisi induk betina yang terlalu letih untuk mengeluarkan telur-telur dari rahimnya. Sedangkan pada indukan jantan stamina yang terkuras dan tidak fit juga turut mempengaruhi kualitas sperma.


Masih terkait dengan daya tetas telur bahwa ada hal yang paling mendasar yang tidak bisa ditinggalkan yaitu masalah Gizi. Kebutuhan akan vitamin, mineral dan zat-zat yang dibutuhkan oleh burung kenari melalui pakan, suplemen, penjemuran dan kebersihan harus terpenuhi secara baik sebelum masa produktif itu tiba. Hal ini juga juga tidak bisa diselenggarakan dan mempunyai efek yang tiba-tiba/instan melainkan butuh proses untuk menanganinya. Ini sekaligus menjelaskan fenomena indukan yang tidak mau ngisi dimana seringkali antara gizi dan kematangan hormon tidak ada kesinambungan bahkan ditemui beberapa burung yang dipaksakan kawin sebelum benar-benar dalam kondisi puncak.


Itulah beberapa review saya tentang faktor penyebab telur burung kenari tidak menetas gaes, mungkin Anda punya tambahan lain untuk dibagikan dengan teman-teman yang membutuhkan, silahkan untuk di tambahkan melalui kolom komentar dibawah ini, dan jangan lupa untuk SHARE ARTIKEL ini agar dapat bermanfaat pula dengan yang lain. Berikut saya memberikan ulasan pula tentang Cara Mudah Sukses Ternak Burung Kenari

0 Response to "Faktor Penyebab Telur Burung Kenari Tidak Menetas"

Post a Comment