Anis Merah termasuk pada family Turdidae, banyak terdapat di India, termasuk Bangladesh, Sri Lanka dan bagian dari Tibet, dan melalui Asia Tenggara ke Jawa. Habitatnya adalah hutan cemara lembab, kebun coklat, kopi dan hutan bambu dengan kepadatan semak-semak menengah.
Anis Merah sering ditemukan di tempat yang lembab, dekat sungai atau di tebing yang banyak ditumbuhi tumbuhan pada ketinggian geografis antara 250-1830 meter.
Di Indonesia anis merah sangat populer karena memiliki gaya teler pada saat berkicau, anis merah terdapat di Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Bali. Di Sumatra diperkirakan merupakan pendatang (migran) dari daratan Asia dan kemungkinan terdapat dua ras yaitu ras Zoothera citrina innotata dan ras Zoothera citrina gibsonhilli.
Di Kalimantan bagian utara merupakan burung penetap di daerah pegunungan, antara 1000 – 1500 meter di atas permukaan laut. Ras Zoothera citrina aurata ditemukan hidup daerah Gunung Kinabalu dan Trus Madi. Di Jawa dan Bali dapat ditemukan sampai ketinggian 1500 meter diatas permukaan laut.
Ras yang terdapat di Jawa bagian barat adalah Zoothera citrina rubecula dan yang ada di Jawa bagian timur dan Bali adalah Zoothera citrina orientis. Kedua ras ini hanya dibedakan dari panjang sayapnya.
Penamaan ras Zoothera citrina rubecula dilakukan oleh Gould pada tahun 1836, sementara itu nama ras Zoothera citrina orientis diberikan oleh Bartels Jr. pada tahun 1938. Beberapa ahli burung meragukan perbedaan ras anis merah yang terdapat di Jawa bagian barat dengan Jawa bagian timur dan Bali ini.
Anis Merah betina dan jantan sangat sulit dibedakan dari tanda atau warna bulu yang dimiliki, dalam ilmu Biologi hal ini dikenal dengan istilah sexuality monomorphic. Namun walau demikian patokan yang sering digunakan untuk memilihnya meski tidak akurat 100%. Misalnya, anis merah jantan memiliki warna merah yang lebih terang dan tajam ketimbang anis merah betina. demikian pula dengan warna hitamnya lebih legam.
Ada juga cara menentukan jenis kelamin anis merah dengan meraba kloaka untuk mengetahui kerapatan tulang supitnya. Jika rapat dan terasa runcing, jantan. Jika agak lebar dan lembek, betina.
Anis Merah merupakan burung pemalu, biasanya sering ditemukan menyendiri atau berpasangan dan jarang ditemukan bergerombol. Jika diganggu burung ini akan sering duduk diam sampai ancaman telah berlalu.
Sarang dibangun oleh pasangan anis merah seukuran cangkir lebar tapi dangkal dilapisi dengan bahan tanaman lembut seperti daun atau lumut. Sarang dibangun pada ketinggian hingga 4,5 meter pada pohon kecil atau semak yang disukai.
Betina bertelur Tiga atau empat, kadang-kadang lima telur, berwarna krim atau diwarnai dengan biru pucat, abu-abu atau hijau, dan memiliki bercak berwarna lila pucat dan bintik-bintik cokelat kemerahan. Telur-telur diinkubasi selama 13-14 hari untuk menetas.
Anakan burung anis merah dirawat oleh indukannya selama 12 hari sampai mereka mampu mencari makan sendiri. Anis Merah mencari makanan di tanah dan semak-semak, sering dilakukan pada saat fajar dan senja, burung ini mencari makanan berupa serangga berikut telur-telurnya, laba-laba, invertebrata dan buah.
0 Response to "Anis Merah Burung Yang Pemalu dan Suka Teler"
Post a Comment